Pages

15 December 2011

Hegemoni Budaya dan Resistensi Identitas

Globalisasi neoliberal telah menyebabkan ketimpangan dan ketidaksetaraan yang sangat mengenaskan. Namun, ketimpangan itu selalu tertutupi dan sulit untuk diselesaikan karena pihak yang dirugikan sering kali tidak merasa telah dirugikan. Ideologi berperan penting dalam menutupi dan menghambat kesadaran masyarakat akan yang sebenarnya terjadi. Pihak yang diuntungkan selalu menggunakan kekuatan mereka dalam mengglobalkan ideologi-ideologi untuk tetap menjaga keuntungan mereka. Ideologi yang ditawarkan ini dipaksakan masuk untuk menjadi lifestyle atau identitas yang populer. Contoh ideologi ini adalah konsumerisme yang sering kali terjadi di negara-negara berkembang.

Salah satu aspek dari globalisasi adalah universalisasi. Budaya sebagai sebuah lahan perebutan pengaruh nilai dan identitas, menjadi sebuah jalan untuk protes dan menyampaikan identitas seperti apa yang diinginkan. Universalisasi ini akhirnya mendapatkan perlawanan dan resistensi dari identitas yang lebih dulu diterima. Universalisasi ini berasal dari dominasi. Pihak yang dapat untuk men-universalkan adalah pihak yang dominan. Hal yang menakutkan adalah universalisasi sistem kapitalisme yang menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi. Sistem kapitalisme ini malah diterima sebagai sistem tradisional.

Lauren menggambarkan sikap resistensi ini seperti karnaval. Menurut sejarahnya, karnaval yang terjadi pada jaman pertengahan adalah sebuah aksi perlawanan terhadap hiburan kelas atas yang hanya bisa dinikmati oleh para elit. Karnaval ini adalah kritik untuk para elit atau sistem. Selain karnaval, terdapat the grotesque. Seperti sandiwara yang mengandung esensi satir untuk mengkritik para elit, tetapi lebih menonjolkan bentuk ketidaksempurnaan pada tubuh. Hal yang membedakan antara karnaval di era pertengahan dengan karnaval jaman sekarang adalah adanya kepentingan untuk menjadikan karnaval tersebut sebagai komoditas walaupun dengan esensi sama.

Karnaval dan the grotesque adalah salah satu bentuk budaya alternatif untuk menentang dominasi budaya. Dalam karnaval ini terdapat sisi-sisi ekspresi yang terimplementasi dengan penggambaran tubuh dengan berbagai macam imajinasi. Tubuh akan mendapatkan perlakuan sedemikian rupa sebagai media ekspresi. Sedangkan contoh budaya the grotesque adalah kemunculan aliran musik alternatif, budaya alternatif seperti gotik, yang bergenre “hitam”. Hitam adalah “baju perlawanan” yang menggambarkan fasisme, bohemian, gothic, dan sisi-sisi pemberontakan. Juga aliran punk, yang menonjolkan identitas berdebeda sebagai media perlawanan.

0 comments:

Post a Comment

Kasih comment plis....

Powered By Blogger